Ø
Memahami tentang geologi minyak bumi
Materi Pokok :
1. Pengertian
geologi minyak
2. Teori
terbentuknya hidrokarbon
3. Syarat-syarat
terbentuknya hidrokarbon
4. Sifat-sifat
fisik hidrokarbon
5. Pengertian
batuan induk
6. Batuan
reservoir
7. Keberadaan
hidrokarbon pada reservoir
8. Migrasi
minyak bumi
9. Perangkap
minyak dan gas bumi
Materi Pembahasan :
A.
Pengertian geologi minyak
Geologi minyak Bumi adalah salah satu cabang ilmu geologi untuk mengetahui
keberadaan minyak Bumi di bawah tanah, kemudian
mengeksplorasi dan memproduksinya. Secara umum ada dua jenis geologi minyak
Bumi, yaitu geologi eksplorasi minyak Bumi yang mencakup pencarian minyak Bumi
dan geologi produksi minyak Bumi.
B.
Teori terbentuknya hidrokarbon
Dari beberapa referensi, 3
faktor utama dalam pembentukan hidrokarbon (minyak-gasbumi) – dalam konteks
petroleum system – adalah:
>>Ada bebatuan sumber (SourceRock) yang
secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.
>>Ada perpindahan (migrasi) hidrokarbon
dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir “ (reservoir rock), umumnya
sandstone atau limestone yang berpori-pori dan ukurannya cukup untuk menampung
hidrokarbon tersebut.
>>Ada jebakan geologis. Struktur geologis
kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri
(misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara
terus-menerus, dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi
jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang
impermiable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak
kemana-mana lagi atau merembes keluar. Lapisan impermeable tersebut biasa
disebut sebagai batuan penutup (Seals/Caps Rock).
Analisis keadaan geologi lainnya, adanya batuan
reservoir, merupakan tempat hidrokarbon terakumulasi. Batuan tersebut
memiliki syarat utama, yakni: permeabelitas yang baik dan porositas yang
tinggi. Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, juga
merupakan faktor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon
kebanyakan ditemukan pada suhu moderat (dari 107° C ke 177° C)
C.
Syarat-syarat terbentuknya
hidrokarbon
Element atau unsur minyak bumi bisa
dibagi menjadi 5 bagian :
1.
Batuan induk (Source):
batuan yang mempunyai banyak kandungan material organik. Batuan ini biasanya
batuan yang mempunyai sifat mampu mengawetkan kandungan material organik
seperti batu lempung atau batuan yang punya banyak kandungan material organik
seperti batu gamping.
2.
Batuan penyimpan
(Reservoir): batuan yang mempunyai kemampuan menyimpan
fluida seperti batu pasir dimana minyak atau gas dapat berada di antara butiran
batu pasir. Atau bisa juga di batu gamping yang banyak rongga-rongganya.
Intinya batu yang punya rongga dan rongga-rongga ini terhubung satu sama lain.
3.
Batuan penutup
(Seal): batuan yang impermeable atau batuan yang tidak
gampang tembus karena berbutir sangat halus dimana butiran satu sama lain
sangat rapat.
4.
Migrasi (Migration):
berpindahnya minyak atau gas bumi yang terbentuk dari batuan induk ke batuan
penyimpan sampai dimana minyak dan gas bumi tidak dapat berpindah lagi.
5.
Jebakan (Trap):
bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan minyak dan gas bumi untuk dapat
berkumpul.
Proses
juga tidak kalah pentingnya dengan unsur penyusun minyak bumi. Kalau kita punya
unsur tapi proses tidak mendukung atau sebaliknya maka minyak bumi juga tidak
akan terbentuk. Proses juga bisa dibagi
menjadi 5 tahap.
1.
Pembentukan
(Generation): Tekanan dari batuan2 di atas batuan induk
membuat temperatur dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat menyebabkan batuan
induk berubah dari material organik menjadi minyak atau gas bumi
2.
Migrasi atau
perpindahan (Migration): Senyawa hidrokarbon (minyak
dan gas bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke batuan
penyimpan (reservoir) karena berat jenisnya yang ringan dibandingkan air.
3.
Pengumpulan
(Accumulation): Sejumlah senyawa hidrokarbon
yang lebih cepat berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan dibandingkan
waktu hilangnya jebakan akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul
4.
Penyimpanan
(Preservation): Minyak atau gas bumi tetap
tersimpan di batuan penyimpan dan tidak berubah oleh proses lainnya seperti
biodegradation (berubah karena ada mikroba-mikroba yang dapat merusak kualitas
minyak).
5.
Waktu (Timing):
Jebakan harus terbentuk sebelum atau selama minyak bumi berpindah dari batuan
induk ke batuan penyimpan.
D.
Sifat-sifat fisik senyawa
Hidrokarbon
Pada temperatur
kamar (25 C) dan tekanan satu atmosfer senyawa alkana memiliki wujud yang
berbeda-beda. Untuk mengetahui wujud alkana dapat dilihat dari titik didih dan
titik lelehnya. Perhatikan data titik didih dan titik leleh senyawa alkana pada
tabel berikut ini
Dari data tersebut
alkana rantai lurus (n-alkana) yang mengandung C1 sampai dengan C4 berwujud
gas, C5 sampai dengan C17berwujud cair, dan mulai C 18 berwujud padat. Titik
didih n-alkana bertambah sesuai dengan kenaikan Mr senyawanya. Titik didih
alkana bercabang lebih rendah dari titik didih rantai lurus.
Titik leleh alkana
tidak seperti titik didihnya yaitu sesuai dengan Mr nya. Massa jenis alkana
umumnya lebih rendah dari 1,00 g mL–1
(massa jenis air pada suhu 4 rC). Buktinya minyak terapung di atas air. Alkana tidak larut di dalam air sebab termasuk senyawa nonpolar. Alkana larut di dalam pelarut nonpolar seperti karbon tetraklorida, kloroform, dan benzena.
(massa jenis air pada suhu 4 rC). Buktinya minyak terapung di atas air. Alkana tidak larut di dalam air sebab termasuk senyawa nonpolar. Alkana larut di dalam pelarut nonpolar seperti karbon tetraklorida, kloroform, dan benzena.
ii.
Sifat
Fisik Alkena
Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam
air, massa jenis lebih kecil dari satu, dan titik didih bertambah tinggi dengan
meningkatnya jumlah atom C. Perhatikan tabel titik didih dan massa jenis alkana
berikut ini.
Alkena memiliki sifat fisika yang sama
dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini
disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan π. Ikatan π
tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.
Sifat fisik alkuna mirip dengan
sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik didihnya, tiga senyawa
alkuna terpendek berwujud gas. Perhatikan tabel disamping!
Alkuna sangat sukar larut dalam air
tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa jenis
alkuna sama seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna
mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin
besar maka titik didihnya makin tinggi.
E. Batuan Induk
Batuan Induk
adalah batuan karbonat yang berasal dari zat-zat organic yang terendapkan oleh
batuan sedimen. Sehingga tidak terjadi siklus carbon seperti selayaknya. Justru
karbonat terendapkan dan menjadi batu. Contoh dari batuan source rock adalah
batu gamping, dan kini telah di temukan hidrokarbon yang terbentuk dari batu
bara.
F.
Batuan
Reservoir
Batuan penyimpan (Reservoir):
batuan yang mempunyai kemampuan menyimpan fluida seperti batu pasir dimana
minyak atau gas dapat berada di antara butiran batu pasir. Atau bisa juga di
batu gamping yang banyak rongga-rongganya. Intinya batu yang punya rongga dan
rongga-rongga ini terhubung satu sama lain.
G.
Keberadaan hidrokarbon pada reservoir
Reservoir adalah tempat minyak dan gas ( migas atau
petroleum )terakumulasi di dalam bumi, yang dapat berbentuk perangkap struktur
(structuraltrap ) atau perangkap stratografi ( stratigraphical trap )Evaluasi
terhadap suatu reservoir dimulai sejak reservoir migas ditemukanoleh satu
pemboran eksplorasi. Apabila reservoir tersebut dinilai
prospektif sehingga kemudian dikembangkan ( developed ), serta
diproduksikan minyak danatau gasnya, maka evaluasi reservoir merupkan pekerjaan
rutin yang tidak dapatdiabaikan, yang harus dilakukan berkesinambungan guna
menentukan strategipengurasan ( recovery ) yang paling
menguntungkan.Memproduksikan migas dari reservoir berbeda dengan
mengeluarkanminyak dari dalam suatu tangki minyak. Minyak terproduksikan dari
dalamreservoir karena tenaga dorong alamiah ( natural reservoir drive mecanism
) yangbekerja pada reservoir tersebut Selain itu jumlah minyak yang bisa
diproduksikantergantung kepada cara memproduksikan serta letak ( lokasi ) sumur
sumurpenghasilnya. Minyak dari dalam tangki bisa kita peroleh seluruhnya,
namunminyak dari dalam reservoir tidak seluruhnya bisa kita peroleh . Hanya
sebagiankecil minyak bisa diperoleh dengan mengandalkan tenaga dorong
alamiahnya.Berbagai teknologi telah sdikembangkan dan diterapkan guna meningkatkanperolehan
minyak dari reservoir, antara lain dengan melaksanakan teknik secondary
oil recovery, tertiary/enhanced oil recovery (EOR),
horizontaldrilling,microbial technology, dan lain lain.
H.
Migrasi
Migrasi merupakan proses perpindahan
hidrokarbon dari satu tempat ke tempat lain. Migrasi di pengaruhi oleh besarnya
gaya apung atau buoyancy. Lawan dari gaya apung sendiri adalah kapilaritas atau
gaya isap. Jika gaya kapilaritas lebih besar dari pada gaya apung makan tidak
akan terjadi migrasi.Migrasi dibagi menjadi 3 macam. yaitu :
Migrasi primer yaitu perpindahan hidrokarbon dari source rock ke karier bed. Migrasi primer berjalan lambat karena minyak bumi harus cukup untuk keluar dari batuan induk yang memiliki permeabilitas matrik yang rendah. Migrasi primer berakhir ketika hidrokarbon telah mencapai “permeable conduit” atau “carrier bed” untuk terjadinya migrasi sekunder
![](file:///C:\Users\MADJA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg)
3. Migrasi tersier
terjadi jika ada kebocoran (leakage) pada cap rocks yang menutupi reservoir.Cap
rocks dengan pori-pori yang lebih kecil dari batuan dibawahnya, mampu menahan
pergerakan naik dari minyak bumi. Pengisian yang progresif menyebabkan
akumulasi meningkat, dapat menyebabkan bouyancy >>> capillary-entry
pressure Fractures dan faults dapat menyebabkan kebocoran.
I.
Perangkap
minyak dan gas bumi
Traps adalah tempat di
bawah permukaan dimana petroleum tidak dapat melanjutkan migrasinya
- Perangkap
Struktur (Structural Trap)
a)
Perangkap yang didominasi oleh
lipatan,
b) Perangkap yang didominasi oleh sesar,
c) Perangkap
yang berasosiasi dengan piercement features
d) Perangkap
Stratigrafi (Stratigraphic Traps)
e) Primary
or depositional stratigraphic traps,
f)
Perangkap stratigrafi
berasosiasi dengan ketidakselarasan
g)
Secondary or diagenetic
stratigraphic traps
![](file:///C:\Users\MADJA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg)
illustrasi gambar
Perangkap Struktur
Antiklin, dengan memperlihatkan suatu closur (tutupan). Dalam perangkap
struktur terdapat fluida gas, minyak, & air dalam batuan reservoar,
masing-masing dibatasi oleh batas minyak air (WOC), dan batas minyak gas (GOC)
Perangkap Stratigrafi, beda
fasies (lenses)
Perangkap
Stratigrafi, bidang ketidakselarasan <!--[if !mso]>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar